Kamis, 06 Agustus 2009

penjara tempatku mendapat hidayah....

Masa remaja…awal kehidupanku..
Umurku 17 tahun..aku punya segalanya…harta, teman, waktu kosong…ya, waktu kosong…aku jarang sekali masuk sekolah (bolos)..

Aku menyukai perubahan dalam segala hal…
Aku tidak pernah memakai pakaian lebih dari satu hari..
Mobil, aku hanya memakainya sampai ada model terbaru..
Model rambut..jam tangan…kegiatan…semuanya selalu berubah..

Aku punya sifat cepat bosan…
Aku ga suka berlama-lama dengan sesuatu..
Sampe teman-temanku juga..seminggu atau dua minggu..atau paling lama satu bulan…kemudian aku pun mencari teman baru..

Rumahku..
Rumahku Mengikuti gaya barat..
Yang aku maksud bukan model bangunannya, dinding atau perabotnya..
Tapi yang aku maksud adalah peraturannya…

Keluargaku mempercayaiku dan membiarkan aku melakukan apa saja, dan memberikan kebebasan sepenuhnya kepadaku..

Hobiku berpetualang… koleksi film-film ku ga jauh-jauh dari polisi, pembajakan, perampokan dan kriminalitas.

Rasa bosan mulai menghampiriku..hidupku begini-bagini saja..tenang..tidak sama seperti sifatku yang menggebu-gebu..

Aku punya ide..!!
Kenapa aku tidak pergi ke tempat yasir yah..!! dia itu sama seperti aku, suka berpetualang..dia juga seorang jenius..

Beberapa saat kemudian..
Dirumah yasir..

“..apa kabar sir..?”
“..sempurna..lo sendiri gaimana jid?”
“..yah biasa-biasa aja…boring..hidup gue gini-gini aja…”
“..mantap..! lo tau ga jid, gue juga ngerasain hal yang sama ama lo..!”
“…trus lo punya ide ga sir..?”
‘..punya donk..gue gitu loh..”
“oya? Apaan? Kasih tau dunk..”
“gampang..kita bawa mobil lo ke jalanan yang sepi, trus kita berhenti di pinggir jalan, trus kap mobil kita buka…la haula wa la quwwata illa billah, pura-puranya mobil kita rusak…trus kita tunggu bentar..ntar kan pasti ada tu orang yang nolongin kita…dia berhenti trus keluar dari mobilnya, nah pas dia ngucapin salam ke kita, bum…kita hajar dia, terus kita ambil barang-barangnya n kabur….Gimana jid? Kaya cerita-cerita di film kan..?”
“iya..tapi ini berbahaya..serem..”
“…dasar penakut..”
“..enak aja, gue bukan penakut tau…kalo lu mau kita jalan sekarang..”
“..santai bro..ni masih terlalu siang…ntar kita mulai misi ini habis isya..jam 10 teng..lo jemput gue kesini trus kita berangkat…ok!”
“..ok!..”

Aku pulang dari rumah yasir dengan hati berdebar-debar..
Aku ga tau apakah ini karna takut.. karna aku belum pernah melakukan hal ini..
Atau karna senang.. karna aku akan merubah rutinitas harianku yang membosankan..
Aku sudah bertekad untuk melakukannya malam ini…
Malam nya aku menjemput yasir….

Jam : 10.00 malam
Lokasi : Jalan tol yang gelap

Kami menghentikan mobil dipinggir jalan…kemudian mengangkat kap mobil seolah-olah mobil kami sedang rusak…lalu kami menunggu orang baik yang mau menolaong..

Malam yang gelap…
Segelap hati kami yang jahat dan bejat..
Setelah beberapa saat…
Seorang kakek tua menghentikan mobilnya untuk menolong kami..
Umurnya sekitar 50 tahun…baik hati, suka menabung dan tidak sombong…
Wajahnya bercahaya dihiasi jenggotnya yang telah memutih..
Wajahnya memancarkan kebaikan hatinya..

“..assalamu alaikum anak mud….”
Belum sempat dia menyelesaikan sapaannya yang ramah..
Yasir memukulnya dari belakang..
Akupun memukulnya dari depan..
Kakek itupun terjerembab tak berdaya…
Kami pun mencari barang-barang berharga di kantong dan mobilnya..
“..ah, sebuah Tas..”
Kamipun mengambil tas itu dan kabur..

9000 riyal.. memang tidak seberapa..
Tapi itu bukan tujuan kami…
Tujuan kami adalah senang-senang dan berpetualang..
Dan kami sudah mendapatkannya…

Hari ke 27 dari Bulan ramadhan..
Idul fitri sudah di ambang pintu…
Bel rumahku berbunyi…
Suaranya aneh..membuatku gelisah seperti wanita hamil yang mau melahirkan..
Mataku tertuju ke pintu..lidahku kelu..keringat dingin membasahi tubuhku..

“..di mana Majid..?”

Dalam beberapa detik..
Aku tidak melihat selain air mata..
Dan yang ku dengar hanyalah tangisan..
Ibuku menarik-narik baju polisi sambil menangis..
“..kalian mau bawa anakku kemana..? diluar sana masih ada banyak majid-majid yang lain..”

Semoga Allah senantiasa menjagamu ibu..
Diluar sana memang ada banyak majid yang lain..
tapi cuma ada satu majid yang jahat..
yaitu aku….

Aku sudah berada di dalam mobil polisi..
Semua masih tergambar jelas di kepalaku..
Ibuku menangis histeris di depan pintu..
Para tetangga ramai-ramai melihatku..
Aku tidak tau apakah itu pagi atau malam..
Semuanya gelap dalam pandanganku..
Hitam seperti dosa yang aku lakukan..

Akupun dijebloskan ke penjara..
Memakai pakaian napi…dipagari dengan kehinaan..
Sel no 5..sel khusus untuk napi remaja..
Suara rantai membisingkan telingaku…sungguh suara yang menakutkan..
Jangan-jangan itu adalah suara siksaan bagi para napi…
Pintu selpun terbuka..
Dan Semua matapun tertuju padaku…
Aku hanya bisa terdiam….

Ibuku mengunjungiku sekali seminggu..
Suaranya telah serak karna menangis..
Dan matanya sembab karna air mata..
Sementara aku hanya bisa terdiam..

Tidak ada satu minggupun berlalu..
Kecuali ibuku selalu datang membawa pakaian, makanan dan minuman..
Ketika aku kembali ke sel..semuanya melihat apa yang aku bawa..
Aku membagi-bagikan semuanya kepada mereka..
Aku tidak nafsu makan..dan aku tidak bisa pernah memakai pakaian itu..
Dan aku hanya bisa terdiam..

Kami hanya bisa melihat cahaya matahari sekali seminggu..
Dan kami hanya diberi waktu selama satu jam..

Hari itu pintu sel ku terbuka..
Semuanya mata tertuju ke pintu..
Ternyata sipir penjara..
“..semuanya berkumpul..syeikh akan memberikan ceramah kepada kalian..”
Aneh!!
Para napi terlihat senang sekali…
Dalam beberapa menit, kamipun dikondisikan..
Syeikh itupun masuk…
Subhaanallaah…
wajahnya layaknya seorang raja..
Cahaya kesucian dan kebaikan memancar darinya..
Apa gerangan yang membawa anda datang kesini..?
Tapi sebelum aku puas memandangi syeikh itu..
Mereka semua bangun dan menyalami syeikh itu dengan penuh penghormatan..
Kemudian mereka memberikan sebuah kursi dan mempersilahkannya duduk..
Syeikh itu duduk dan memulai pembicaraannya..

Tempat itu terasa begitu tenang..
Diterangi cahaya…semua nya khusyuk mendengar suara syeikh itu..
Layaknya tiupan angin sepoi-sepoi di pagi dan sore hari..
Kata-katanya begitu indah..merasuk kedalam hati..menyatu dengan jiwa…

Syeikh itu membacakan ayat-ayat Al-Quran dan Hadist-hadist nabi..
Kepala-kepala yang tertunduk…
Jiwa-jiwa yang rindu..
Hati-hati yang merintih..
Dan Dada-dada yang bergemuruh..
Sementara aku..aku hanya duduk di sudut sel, memperhatikan dari kejauhan..

nasehat itu berakhir setelah mencuci semua mata dan hati para napi..
napi : “..semoga Allah membalasmu dengan kebaikan syeikh..”
yang lain berkata: “..kenapa anda tidak datang setiap hari..?”
dan yang lain berkata: “..andai saja engkau selalu disini bersama kami..”
aku tertawa...pikirku, mendengar napi tadi mungkin syeikh itu berkata dalam hatinya..
“..segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang menimpa kalian..”

Para napi mengantarkan syeikh itu ke pintu sel..
Dan syeikh itu senantiasa menyapa mereka dengan senyuman dan kata-katanya yang indah..
Saking berdesak-desakan nya didalam sel itu..
Aku tidak sanggup untuk berdiri dan menyalami syeikh itu..
Yah..mungkin lain kali aku bisa menyalaminya..

Sejak itu bayangan syeikh itu selalu lekat dalam ingatanku..
Kata-kata nya selalu terngiang-ngiang ditelingaku..
Kapan ya dia datang lagi..?

Ketika hendak tidur..
Aku mengingat kembali semua kejadian hari ini..
Bayangan syeikh itu ketika berbicara..
ketika mereka menangis mendengarkannya..
tanpa terasa air mataku menetes ke atas bantal tidurku..
meski tak banyak tapi cukup tuk menghilangkan sedikit kegundahanku..
dan melenyapkan sebagian kesedihanku..

mataku tidak bisa tidur..
akupun berwudhu..
aku mengambil Mushaf Al-Quran..
perlahan ku buka lembaran-lembarannya dan aku pun mulai membaca..
aku tak dapat menahan mata ku untuk tidak menangis…
dadaku terasa sesak dan tangisku pun meledak…

lampu menyala…
“..majid, kamu kenapa?”
Mereka duduk bersamaku..
Pembatas antara diriku dan mereka pun luluh malam itu..
Bersama datang nya pagi kamipun menjadi teman…

Setiap hari aku berdoa agar syeikh itu datang lagi..
Aku ingin mengadukan kesedihanku padanya..
Dan berkeluh kesah dihadapnnya…

Setelah beberapa hari syeikh itu datang lagi..
Seakan Aku ingin terbang dan menari-nari karna bahagia..
Aku memberi salam kepadanya..
Beliau duduk di atas kursi dan mulai menuangkan madu kepada kami..
Madu yang sangat manis…

“..saudaraku…
Apakah kamu mengenal Tuhan mu? Sesungguhnya Dia itu satu, tempat bergantung semua makhluk…yang telah menciptakan kamu dalam bentuk yang sempurna..sesungguhnya Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang…Maha pemurah dan Maha Mulia..

Coba kamu pikirkan..
siapa yang telah memberimu mata, tangan dan mulut?
Siapa yang telah memberimu 2 mata…yang jika Dia mau Dia bisa membutakanmu? Bukankah Dia adalah Allah..? Apa pantas kamu mengkhianati-Nya dengan kedua mata itu lantas kamu gunakan keduanya untuk bermaksiat kepada-Nya?

Saudaraku..
Siapa yang telah memberimu mulut? Jika Dia mau Dia bisa membuatmu bisu…bukankah Dia adalah Allah? Apakah pantas kamu mengkhianati-Nya dengan mulut itu lantas kamu menggunakannya untuk bermaksiat kepada-Nya seperti Minum-Minum dan berkata kotor?

Saudaraku..
Apakah kamu mencintai Allah?
Lalu kenapa kamu mendurhakai-Nya?
Apakah pantas jika kamu mendurhakai siapa yang kamu cintai?

Saudaraku..
Berapa lama kamu akan hidup? 70 tahun? 100 tahun? 1000 tahun? setelah itu apa?
Setelah itu kamu akan mati…kemudian kamu akan bertemu dengan Allah yang telah kamu durhakai selama hidupmu..kamu akan bertemu dengan Tuhanmu..lalu apa yang akan kamu katakan pada-Nya?

Saudaraku..
Tidakkah kamu mendengar firman Allah SWT:

(( قل يا عبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب جميعا إنه هو الغفور الرحيم ))

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Mangapa kamu suka mendurhakai Allah?
Mengapa kamu benci untuk mematuhi-Nya?
Apa yang telah di lakukan Tuhanmu sehingga kamu mendurhakai-Nya dan tidak mau menta’ati-Nya?
Bukankah Dia yang telah menciptakan kamu dan memberimu makan?
Kenapa kamu lari dari-Nya sementara Dia memanggilmu?
Apakah kamu pikir Allah itu membutuhkan taubatmu?
Tidak..sekali-kali tidak..
Kamu lah yang selalu membutuhkan-Nya..Dia sama sekali tidak membutuhkanmu..

Saudaraku…
Lihatlah kepada dosa yang telah kamu lakukan..
Apa yang telah ia berikan untukmu?
dialah yang telah mencampakkanmu ke dalam penjara yang sempit ini..
mana kenikmatannya? Apakah kamu mendapatkannya sekarang?
Mana orang-orang yang mencintaimu?…mana teman-teman mu?
Mereka lari darimu dan meninggalkanmu…

Saudaraku..
Apa yang telah kamu tinggalkan di belakang sana?
Seorang ibu yang selalu menangis..
Kelopak matanya tak pernah kering dari air mata…
Yang selalu memikirkan dan mendoakanmu..
Dan seorang ayah yang bersembunyi dari manusia..
Supaya mereka tidak bertanya kepadanya tentang dirimu..

Saudaraku…
Kamu telah mencoba segalanya…
Film..nyanyian..teman-teman..jalan-jalan…semuanya..
Lalu kenapa kamu tidak mencoba untuk ta’at kepada-Nya dan menempuh jalan-Nya?
Dengarkanlah Tuhanmu yang menyuruhmu untuk bertaubat dan kembali kepadanya…

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نزلَ مِنَ الْحَقِّ

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka)…”

Sekaranglah waktunya untuk bertaubat dan kembali kepadanya…
Waktunya untuk beriman dan berbuat kebajikan…
Waktunya menangis dan menyesal…”
Syeikh itupun mengakhiri nasehatnya..
Dada-dada bergemuruh….
Dan tangisanpun meledak…
Membahana memenuhi sel tahanan..
Aku menangis tersedu-sedu…
Air mataku mengalir membasahi pipiku…
Seketika itu juga aku langsung berdiri..
“…AKU BERTAUBAT KEPADA ALLAH..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar