Senin, 04 Januari 2010

Bagaimana Membalas Budi..

Pernah dengar pantun ini?

Pisang emas bawa berlayar
Masak sabiji diatas sekoci
Hutang emas dapat dibayar
Hutang budi dibawa mati.

Sebagian orang mengira, jika seseorang berbuat baik kepada kita misalnya dengan memberikan sesuatu kepada kita, makanan misalnya, maka orang itu telah berbudi kepada kita sehingga membuat kita tidak “enak hati” kepadanya, sehingga setelah itu kita pun menjadi begitu sungkan dan hormat kepadanya, bahkan ketika orang itu melakukan kesalahan kita tidak berani menegurnya, dengan alasan “dia telah bejasa kepada kita..”
Memang tidak dipungkiri bahwa kebaikan itu tidak akan mendapatkan balasan kecuali kebaikan.. tapi itu bukan berarti lantas orang yang telah berbuat baik atau berjasa tersebut bisa semena-mena atau seenaknya kepada orang yang telah dibantu dan ditolongnya tadi…
Pepatah Arab mengatakan: “bil mitsaal yattadihul maqool” suatu pembahasan atau perkataan itu akan menjadi lebih jelas jika diiringi dengan contoh atau perumpamaan.. oke, kita kasih contoh…

Jika misalnya anda adalah orang yang hidupnya penuh dengan kekurangan sehingga selalu membutuhkan pertolongan orang lain, disaat yang sama ada orang yang berbuat baik kepada anda dengan senantiasa menolong anda sehingga kebutuhan anda bisa sedikit terpenuhi.. anda boleh saja berterima kasih kepadanya dan jika anda mampu, akan lebih baik lagi jika anda dapat membalas kebaikan orang itu, tapi jangan sampai pertolongan orang itu membuat anda tidak mampu lagi untuk menatap matanya saat berbicara, membantah perkataannya meskipun dia itu salah, tidak berani menegurnya meskipun dia terang-terangan melakukan dosa, tidak berani membela nama baik dan harga diri anda meski dia mencaci dan menghina keluarga anda… jangan… anda tau kenapa? Simak jawaban saya..
1- Allah Swt telah mengatur semuanya..
2- Rezki seseorang itu Allah yang ngatur, dia memberikan rezki kepada siapapun yang dia kehendaki baik secara langsung, atau melalui perantara, dan orang itu hanyalah perantara yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan rezki Anda.
3- Apapun yang telah anda dapatkan, itu adalah hak anda, meskipun terkadang harus melalui tangan orang lain, karna rezki seseorang itu tidak akan pernah berpindah tangan, semua itu sudah di atur. Dan rezki anda tidak akan turun langsung dari langit..so harus ada perantara..
4- Seandainya orang itu tidak memberikan apa yang telah anda dapatkan, maka niscaya akan ada orang lain yang memberikan itu semua untuk anda, karna sekali lagi saya tegaskan, apa yang telah anda dapatkan adalah rezki anda.
5- Seseorang itu akan tetap terus hidup selama dia masih memiliki jatah rezkinya, karna jika jatah rezkinya itu telah habis, niscaya ia akan mati.. diakatakan dalam sebuah hadits bahwa setiap hari malaikat itu akan mengitari bumi untuk mencarikan rezki seorang hamba yang telah Allah tetapkan untuknya, sampai suatu hari malikat itu akan mengadu kepada Allah setelah ia berputar-putar mengelilingi bumi dan ia tidak mendapatkan apa-apa lagi untuk hamba tersebut, seraya mengadu: ya Rabb, sesungguhnya aku telah berputar-putar mengelilingi bumi, namun aku tidak mendapatkan sesuap makanan dan setetes airpun untuk hambamu itu” maka Allah mengisyratkan kepada malaikat itu bahwa ajal hamba tersebut telah datang, dan akhirnya hamba itu pun mati..
Berdasarkan inilah, maka anda harus tetap berusaha untuk mendapatkan rezki anda, karna selama anda masih hidup, berarti rezki anda masih ada… silahkan anda mencarinya, tentunya dengan jalan yang halal..

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id R.a Nabi bersabda:

إن من ضعف اليقين أن ترضي الناس بسخط الله, وأن تحمدهم على رزق الله, وأن تذمهم على ما لم يؤتك الله, إن رزق الله لا يجره حرص حريص ولا يرده كراهية كاره

Artinya: “ diantara tanda-tanda kelemahan keyakinan (iman) seseorang itu adalah dia mencari ridho manusia dengan murka Allah, memuji manusia atas rizki yang diberikan Allah, mencela orang karna tidak mendapatkan apa yang dia mau. Sesungguhnya rezki dari Allah itu tidak dapat di ambil oleh siapapun, dan tidak dapat dihalangi oleh siapapun…”

a. mencari ridho manusia dengan ridho Allah. (telah dijelaskan sebelumnya)
b. memuji manusia atas rizki yang diberikan oleh Allah.
Jika seseorang memberimu sesuatu lalu engaku begitu memujinya seakan-akan engkau lupa bahwa yang memberikan itu semua adalah Allah, sementara orang itu hanyalah perantara. Nabi bersabda : “sesungguhnya aku hanya membagikan, sedangkan yang memberi adalah Allah.” Engkau boleh berterima kasih kepadanya, tapi jangan sampai melebihi terima kasihmu kepada Allah yang telah memberikan itu semua untukmu..dan jika kamu sanggup, balaslah orang itu dengan kebaikan pula..
c. Mencela seseorang karna tidak mendapatkan apa yang ia mau.
Misalnya, ada seseorang yang membagikan sembako kepada orang-orang,lantas anda tidak mendapatkan bagian dari mereka, lantas anda mencela orang itu, menggunjing dan mengumpatnya, maka ini adalah sebagian tanda-tanda dari lemahnya iman seseorang. Allah lah yang telah mengatur rezki semua makhluk, dan dia memberikannya kepada siapapun yang diinginkannya, jadi tidak seharusnya engkau mencela orang tersebut.

Jika ada orang yang berbuat baik kepadamu, maka terimalah karna sesungguhnya itu adalah kiriman dari Allah untukmu, dan jika engkau adalah seorang yang baik dan bijaksana, maka balaslah kebaikan orang itu, namun jika anda tidak bisa, maka cukuplah bagi mereka doa yang tulus dari anda sebagai mana pesan Nabi Saw : “ jika seseorang berbuat baik kepada mu, maka balaslah ia engan kabeikan pula, dan jika kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah ia, dengan begitu kalian telah membalasnya..”

NB. Tulisan ini tidak bermaksud untuk mnejadikan anda orang yang tidak tahu membalas budi, tidak. Tulisan ini hanya ingin anda tidak menjadi orang yang lemah dan tidak punya harga diri hanya karna tangan anda selalu berada dibawah…

Semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar