Senin, 18 Januari 2010

Belajar Pada Keluarga Ibrahim AS

Oleh: Zarkasyi Muhd.Yusuf el-fasi
Zar_mikram@yahoo.com.

Kaum Muslimin diberbagai penjuru dunia yang berjumlah sekitar dua juta orang setiap tahunnya menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menunaikan ibadah haji itu untuk ke sekian kalinya, tak ada perasaan bosan apalagi kapok dalam menunaikan ibadah haji meskipun harus berkorban dengan harta, tenaga dan menghadi sejumlah kesulitan.
Bahkan setiap muslim yang sudah menunaikannya tetap ingin mengulanginya lagi meskipun kewajiban haji hanya sekali dalam seumur hidup. Kalau bukan panggilan iman, mana mungkin seorang hamba mau meningalkan segala urusan duniawi dengan pengorbanan harta, waktu dan tenaga guna menunaikan ibadah haji. Sudah lama niat ditancapkan kedalam hati, dana dikumpulkan,
kesehatan badan dijaga, manasik haji dihafalakan dan fatwa-fatwa serta nasehat-nasehat ulama dihayati dalam-dalam dengan harapan agar cita-cita menunaikan ibadah haji tidak sia-sia dihadapan Allah SWT.
Ibadah haji memberikan pelajaran yang sangat besar dan penghargaan kepada setiap orang yang menunaikannya, karenanya pantas haji kita sebut juga madrasah atau sekolah yang diantara fungsinya adalah untuk membina dan menempa orang yang berada ada di dalamnya. Kalau kita sederhanakan, paling tidak ada tujuh tempaan/binaan ibadah haji bagi orang yang menunaikannya.
Pertama, ibadah haji membina kepada jamaahnya untuk selalu mengagungkan Allah SWT, ini terlihat dari ucapan labbaik allahumma labbaika la syarika labbaik ( aku memenuhi panggilanMu ya Allah, aku memenuhi panggilanMu yang tiada sekutu bagiMu ),ini menunjukkan bahwa hanya Allah yang pantas dijadikan Tuhan dan diagung-agungkan dalam kehidupan ini. Pengagungan terhadap Allah tidak hanya karena ucapan talbiah itu, tapi seluruh jamaah haji memang harus menunaikan ibadah yang sesuai dengan ketentuan Allah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan ini berarti ibadah haji merupakan symbol dari penyerahan total kepada Allah swt sehingga kaum muslimin dalam menunaikan ibadah haji tidak terlalu bertanya-bertanya apalagi mempersoalkan amalan-amalan yang harus dikerjakan seperti tawaf,said an sebagainya.Seorang muslim memang bias saja berkata "yang pentingkan essensi atau maksud ibadah haji yang harus ditunaikan,untuk apalagi simbol-simbol yang terdapat dalam ibadah haji itu ?"tai bagi seorang muslim yang sejati,dia akan menyadari bahwa ibadah haji itu merupakan salah satu bentuk ujian Allah kepada hamba-hambaNYA apakah manusia mau loyal atau tidak kepada Allah.
Kedua,ibadah haji membina kaum muslimin untuk membuktikan semangat ukhuwahnya,tidak hanya dalam bentuk jiwa,tapi juga raga karena telah dipertemukan oleh Allah dalam satu tempat,maksud dan tujuan yang sama,bacaan yang sama dan pakaian yang sama,tak ada perbedaan suku,ras,warna kulit,bahasa,pangkat,kedudukan dan sebagainya.Semua harus menunaikan ibadah haji dengan ketentuan yang sama.Dari semangat ukhuah ini,kaum muslimin seharusnya menyadari bahwa seorang haji semestinya lebih hebat semangat ukhuwah dalam upaya menegakkan agama Allah dimuka bumi ini
Dalam kaitan ini ibadah haji telah membangkitkan perasaan kasih sayang dengan sesama muslim,pengedalian hawa nafsu dan semangat kebersamaan yang pada akhirnya diharapkan bisa membangkitkan kekuatan solidaritas Umat islam sedunia.
Binaan ketiga yang diperoleh kaum muslimin dari menunaikan ibadah haji adalah menumbuhkan semangat berkorban tanpa pamrih,hal ini karena ibadah haji memang harus ditunaikan dengan pengorbanan yang sangat besar,baik ciri keenam dari generasi ibrahim adalah sanggup dan mau berkorban demi kepentingan islam dan umatnya.Ini nampak sekali dari gambaran ayat diatas
Dimana Ibrahim as memang sanggup dan mau berkorban meskipun harus dengan nyawa sekalipun bagi usaha menegakkan ajaran islam,bahkan ketika Allah memerintahkannya mengorbankan sang anak yang bernama Ismail as,diapun melakukannya dengan hati yang mantap.Oleh karena itu generasi kita sekarang juga harus dibentuk agar jadi generasi yang sanggup dan mau berkorban dijalan Allah karena memang tiada perjuangan tanpa pengorbanan.
Akhirnya menjadi jelas bagi kita bahwa demikian ideal gambaran dari generasi Ibrahim as dan bila kita menilai generasi kita pada masa sekarang,maka terasa betul kesenjangan yang sedemikian jauh.Namun hal ini tidak perlu kita khawatirkan selam kita mau berusaha semaksimal mungkin mendidik generasi sekarang dengan pendidikan yang sebaik mungkin
Hari raya idhul Adha yang juga dikenal dengan hari raya Qurban,salah satu hikmahnya adalah mengingatkan kepada kita bahwa ajaran islam itu memang harus ditegakkan dimuka bumi ini dan untuk menegakkannya idul adha juga mengingatkan akan pentingnya berkorban dalam kehidupan kita sebagai muslim yang berkewajiban menegakkan nilai-nilai islam.Dalam konteks perjuangan dijalan Allah,pengorbanan menjadi lebih penting lagi karena memang tidak mungkin perjuangan bisa berjalan dengan baik tanpa pengorbanan yang harus dilakukan oleh kaum muslimin.Pengorbanan dalam pejungan dijalan Allah itulah yang memang telah dicontohkan para Rasul terdahulu dan rasul saw serta para sahabatnya.
Dalam kaitan kita harus berkorban itulah pada firman Allah yang mengingatkan kita agar jangan sampai harta dan anak membuat kita lupa dari mengingat Allah swt.Yang menjadi persoalan kita adalah tidak semua orang bisa dengan mudah mengorbankan apa yang mereka miliki untuk dimanfaatkan dijalan Allah,karena itu ada empat hal yang harus kita lakukan agar kita bisa berkorban dijalan Allah.

Pertama,merenungi dan menghitung-hitung betapa banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita dan bila kita telah menghitungnya,maka kita pun tak akan bisa menghitung keseluruhannya karena begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita dan kita harus bersyukur atau berterima kasih kepadaNYA dalam bentuk pengabdian kepada Allah.kita bisa melihat,bisa berjalan,bisa menghirup udara yang segar,bisa berbicara ,bisa mendengar,bisa minum dan sebagainya merupakan diantara nikmat Allah yang harus kita syukuri dan berkorban dijalannya merupakan salah satu wujud dari rasa syukur kepada Allah swt.Allah berfirman :
"kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.dan apa saja yang kamu nafkahkan,maka sesungguhnya Allah mengetahui nya (surat Al-Imran:92)
Kalau kita bersyukur atas apa yang Allah berikan pada kita,maka kenikmatan yang Allah berikan itu akan ditambah,baik ditambah jumlahnya maupun ditambah daya gunanya sehingga orang suka mengatakan apa yang dimilikinya membawa keberkahan dan bila ternyata kita tidak mau membuktikan rasa syukur itu,maka cepat atau lambat Allah akan menunjukkan siksanya yang sangat pedih.
Kedua,menghindari pembelanjaan yang sia-sia,hal ini karna bagi seorang muslim apa yang dilakukannya harus berguna tak boleh sia-sia ,termasuk dalam soal penggunaan harta dan itu pula yang membuat seorang bisa mencapai keberuntungan,Allah berfirman :berupa harta,jiwa,tenaga hingga waktu yang tersedia untuknya dalam kehidupan ini.Hasil tempahan atau binaan dalam ibadah haji terhadap kaum muslimin semestinya membuat kaum muslimin tidak segan-segan untuk berkorban dengan harta dan jiwanya dan dengan semua itu dia tadak akan menjadi manusia yang lupa atau lali dari mengingat Allah sw,Allah berfirman :
"Hai orang-orang yang berfirman,janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalikan kamu dari mengingat Allah.Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi(surat al-Munafiqun:9)
Keempat yang merupakan binaan atau tempaan dari ibadah haji kepada kaum muslimin adalah memperkuat ikatan sejarah yang membawa kaum muslimin kepada jejak sejarah islam pertama,hal ini karena memang ibadah haji itu juga napak tilas nabi Ibrahim,seorang nabi yang sangat gigih dalam perjuangan menegakkan agama Allah yang juga mendapat dukungan yang luar biasa dari istri dan anak-anaknya.Nabi ibrahim mendapat julukan bapaknya para nabi,karma dari keturunannya lahir para nabi.Nabi ibrahim yhukum mati dengan cara di baker meskipun kemudian Allah menolongnya,juga dengan ikhlas melaksanakan perintah pengorbanan anaknya Ismail,sementara juga dengan sabar menerima ketentuan itu dan Siti Hajar sang istri tercinta juga rela dengan terhadap keputusan Allah hingga dia berhasil mengusir syetan yang berusaha mengodanya.
Oleh karena itu dengan melaksanakan ibadah haji seorang muslim semestinya tidak sekedar meraskan kenikmatan beribadah secara ritual,tetapi juga dapat membayangkan dan menghayati betapa berat perjuangan para nabi dalam dakwah serta dapat juga menghayati nikmatnya perjuangan itu meskipun dengan tantangan yang berat,dari sini diharapkan seorang haji juga dapat membuktikan keberhasilan hajinya dengan ikut serta secara aktif dalam dakwah guna memperbaiki akhlak yang kita rasakan sekarang terjadi kerusakan yang sangat mengkhawatirkan.
Kelima,ibadah haji juga menempa kaum muslimin untuk menjadi orang yang berani dan siap menghadapi mati,apalagi ibadah ini merupakan simbul penyerahan total manusia kepada Allah,sehingga ibadah haji itu latihan untuk kembali kepada Allah sebagaimana layaknya orang yang meninggal dunia.Telah dilatih jamaah haji itu untuk menggunakan kain kafan dengan pakaian ihram, dilatih juga untuk membayankan suasana di padang masyar dengan wukuf di arafah dan sebagainya,bahkan dilatih untuk melawan syaitan yang selalu menggoda agar manusia terlalau cinta dunia dan takut mati.oleh karena itu kalau kemudian ada orang yang sudah menunaikan ibadah haji tapi masih saja takut kepada mati itu menunjukkan kekurang berhasilan ibadah haji yang dilakukannya,apalagi kalau dia masih saja tunduk pada keinginan-keinginan syaitan.
Keenam,yang juga merupakan tempaan dari ibadah aji adalah mendidik seorang muslim untuk selalu menjaga kehormatan dirinya,karena seorang haji yang mabrur tentu harus membuktikan kemabruran hajinya itu dengan kehormatan diri sehingga dia harus jaga dirinya agar jangan sampai melakukan hal-hal yang menodai nilai hajinya itu.Apalagi bagi seorang muslimyang karena sudah menunaikan ibadah haji lalu ia menambah galar haji didepan namanya,ini membuat dia harus lebih hati-hati lagi jangan sampai melakukan hal-hal yang bernilai maksiat,karma apa kata orang kalau seoarng haji melakakukan kemaksiatan.
Tampaan katujuh yang diperoleh dati menunaikan ibadah haji adalah agar seorang muslim memiliki kesimbangan cinta.Manusia memang cenrung untuk mencintai dunia dan segala isinya,hanya kecintaan kepada Allah dan rasulnya harus diatas segala-gala nya sehingga kecintaan pada hal-hal yang sifatnya duniawi seperti anak,istri,harta,rumah,jabatan,pekerjaan dan sebagainya tidak melebihi dari kecintaan kepada Allah dan rasulnya.
Seorang muslim memang tidak dibenarkan mencintai selain Allah yang melebihi kecintaannya kepada Allah,bahkan jangankan melebihi kecintaannya kepada Allah,sama saja dalam cinta diantara Allah dengan selainnya sudah tidak dibenarkan,hal ini dikemukakan oleh Allah swt dalam kecintaan seorang mukmin sejati,Allah berfirman;
"Diantara manusia ada orang-orang yang meyembah tandingan-tandingan selain Allah,mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.Adapun orang-orang yang beriman sangat mencintai Allah"(surat Al- baqarah :165)
Hari raya idul Adha yang kita peringati dan kita rayakan setiap tahun telah mamberikan kesan dan pelajaran yang dalam untuk kita semua,khususnya dalam kaitan mengenang tokoh-tokoh yang terkait dengan peristiwa pengorbanan.Nabi Ibrahim as,Siti hajar dan Ismail as,mereka merupakan figure-figur yang memang patut kita teladani,khususnya dalam kaitannya sebagai bapak atau suami,ibu atau istri dan anak atau generasi muda.Allah swt sendiri memang telah menyebutkan bahwa pada mereka itu
"sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia,ketika mereka berkata kepada kaum mereka,sesungguhnya kami berlepas diri dari pada kamu dan dari pada yang kamu sembah selain Allah"(Surat Al-mumtahanah)
Oleh karena pada generasi Ibrahim itu terdapat keteladanan yang mengagumkan,baik dari diri Nabi ibrahim as sendiri,Siti hajar istrinya maupun ismail as sebagai anak yang di hasilkan nya,tentu terdapat cirri-ciri yang harus kita teladani dan kita jadikan pedoman dalam bentuk karakter genersi muda kita sekarang dan dimasa-masa yang akan dating.
Ada enam ciri generasi Ibrahim yang harus kita tanamkan kedalam diri kita dan generasi muda kita pada masa kini dan mendatang manakala kita ingin memiliki generasi islam yang lebih baik dari waktu ka waktu.

Pertama,yang merupakan cirri dai generasi Ibrahim adalah krits dalam mencari dan menerima kebenaran,karena itu generasi ibrahim tidak larut dengan keadaan zaman disekitarnya,generasi Ibrahim adalah generasi yang pandai memisahkan mana yang hak dan mana yang batil untuk selanjutnya memilih yang hak dan meninggalkan yang batil.Pelajran kini nampak dari kisah Nabi Ibrahim as dalam mencari tuhan dengan mengatakan kepada bapaknya yang bernama Azhar :
"pantaskah kamu mejadikan berhala-berhala sebagai tihan-tuhan ? sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata .(Al-anam :74)
Semula ketika Ibrahim as melihat bintang dia mendungannya sebagai tuhan dengan mengatkan : "Inilah tuhan ku",tapi tidak suka saat bintang itu tenggelam.Lalu ketika bulan nampak,ia berkata "Inilah Tuhanku",tapi ia juga tidak suka ketika bulan itu terbenam,ketika matahari terbit, ia berkata :"Inilah Tuhanku",tapi ia tidak menuhankan matahari karena matahari juga terbenam sampai akhirnya ia menemukan Tuhan Allah yang hak.
Demikianlah generasi Ibrahim dengan daya kritisnya yang tinggi untuk bersikap dan bertingkah laku,karena itu generasi yang harus kita bina harus memiliki sikap kritis sehingga tidak mudahdiombang ambing oleh berbagai mode.
Kedua,ciri generasi Ibrahim yang seharusnya ada pad generasi kita adalah memiliki sikap dan perilaku yang menyatu dengan ajaran islam sehingga ia berlepas diri dati segala macam bentuk kekufuran.Sikap seperti ini membuat dia tidak mungkin suka kepada segala bentuk kemasiatan karena hal itu merupakan cermin dari sikapnya kepada kekufuran.Surat Al-mumtahanah ayat 4 tadi diatas mencerminkan sikap seperti ini.
Ketiga,yang merupakan cirri generasi Ibrahim adalah memiliki kebanggaan sebagai seorang muslim sehingga dia selalu menunjukkan identitasnya sebagai muslim dimanapun dia berada dalam berbagai situasi dan kondisi.Sikap ini tercermin dalam firman Allah :
"jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka : "sasikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah"(surat Al-imran:64)
Keempat,yang juga menjadi ciri generasi Ibrahim adalah memiliki ilmu yang banyak sehingga dengan ilmu mereka mencapai prestasi yang tinggi.Oleh karena itu generasi kita sekarang juga harus memiliki semangat yang tinggi dalam mencari ilmu dan gemar pula mengamalkan ilmu untuk kebaikan dijalan Allah swt,sifat ini tercermin dalam firman Allah :
"Dan ingat lah hamba-hamba kami,Ibrahim,Ishak dan Yakub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi"(surat shad :45)
Kelima,yang juga menjadi ciri penting dari generasi Ibrahim adalah sanggup menghadapi resiko dalam perjuangan menegakkan kebenaran,hal ini karena perjuangan dijalan Allah memang akan berhadapan dengan sejumlah kendala dan Nabi Ibrahim as telah membuktikan keberaniaanya menanggung resiko sampai siap dibakar sekalipun,keberanian seperti ini memang harus kita tiru dalam kehidupan kita sekarang.Allah menceritakan sikap berani Nabi Ibrahim dalam firmanya :
"Lalu di hadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangannya.
Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas.Ibrahim berkata :"Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu,padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.mereka berkata:'' dirikanlah suatu bangunan untuk membakar ibrahim,lalu lemparkanlah dia kedalam api yang menyala-nyala itu''.(surat as shafat: 93- 97)
Namun karena keberanian yang luar biasa itulah,Allah swt memberikan pertolongan dengan diselamatkannya ibrahim dari jilatan api yang panas,aplagui raja namrud menunjukkan kesombongannya,hal itu diceritakan Allah dalam firmannya:
''Mereka berkata:''Bakarlah dia dan banulan tuhan-tuhan kamu jika kamu benar-benar hendak bertindak.Kami berfirman:''Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatankah bagi ibrahim (surat al-anbiya:ayat 68-69).
''Sesungguhnya beruntunglah Orang-orang yang beriman,yaitu orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya dan orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna''(surat al-mukminun: ayat 1-3)
Larangan Allah dalam soal membelanjakan harta yang sia-sia bukan hanya agar seorang muslim termasuk orang yang bergantung,tapi juga agar seorang muslim tidak termasuk kelompok orang yang menjadi saudara syaitan karena hal itu termasuk pemborosan,Allah swt berfirman :
"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saidara syetan itu sangat ingkar kepada tuhan nya"(Surat Al –israa :25-26)
Ketiga,meneladani orang-orang yang berkorban di jalan Allah sebagaimana yang telah di lakukan Rasulullah dan para sahabat serta pengikut-pengikutnya.Banyak sekali diantara mereka yang begitu besar tingkat pengorbanannya melebihi apa yang di harus kan.Diantara mereka misalnya pengorbanan yang dilakukan oleh Abu baker As-shiddiq yang membawa semua uangnya dalam perjalananya hijrah dari mekkah ka madinah bersama Rasul saw.Abu Bakar melakukan hal itu karena dia tahu keluarganya dalam hal ini istri dan anak-anaknya telah siap untuk tidak di tinggalkan apa-apa.
Begitu juga dengan Yasir dan Sumayyah,suami istri yang menjadi budak dan rela mengorbankan nyawanya demi mempertahankan iman.Bilal bin Rabah juga siap menderita dengan siksaan yang berat dari tuannya demi mempertahankan iman dan masih banyak lagi kalau harus kita sebutkan satu persatu.
Keempat,yang harus dilakukan seorang muslim agar bisa berkorban dijalan Allah adalah menghilangkan sifat materialistis dari jiwanya masing-masing.Hal ini karena manakala sifat ini masih melekat dalam jiwa seseorang,sangat sulit baginya untuk bisa berkorban secara ikhlas dijalan Allah.Materialisme membuat orang menjadi begitu cinta pada hal-hal yang bersifat duniawi,sementara baik dan buruk,hebat dan tidak hebat seringkali diukur dengan patokan materi,Nabi Muhammad saw telah mensinyalir dalam satu hadits yang panjang istilah Wahn yaitu hubbuddunya wakarohiyatulmaut,cinta dan takut mati.
Akhirnya bisa kita sadari bahwa berjuang dijalan Allah guna menegakkan nilai-nilai islam merupakan kewajiban yang harus diemban oleh kaum muslimin,
Untuk itu di perlukan daya dukung yang besar bagi pelaksanaan perjuangan itu,tanpa sangat sulit bagi kita untuk bisa melaksanakan perjuangan,itu sebabnya dituntut adanya pengorbanan kita semua,baik pengorbanan dari segi waktu,tenaga,pikiran,dana sampai nyawa sekalipun.Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang memiliki semangat perjuangan bagi tegaknya nilai-nilai yang dating dari Allah dan kita mau berkorban dengan segala yang kita miliki…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar